Kamis, 14 Februari 2013

MENANAM BUNGA MAWAR DAN MERAWAT BUNGA MAWAR


Haiii...sahabat blogger....ketemu lagi kita...
hari ini saya akan membagi info saoal bagaimana menanam dan merawat bunga mawar.

Bunga Mawar indah, berbunga lebat terus menerus, mau ? Berikut Ibujempol membuka rahasia budidaya mawar, cara menanam dan merawat mawar, memilih tanaman mawar, memangkas dan memupuk tanaman mawar agar berbunga lebat dan kontinyu.

Memilih Tanaman Mawar
Faktor memilih tanaman mawar ini termasuk yang menentukan keberhasilan anda dalam bertanam mawar. Jenis atau macam mawar yang bagaimana yg cocok untuk taman anda. Silakan dilihat
klasifikasi bunga Mawar untuk menentukan jenis mawar mana yg anda butuhkan. Apakah anda mau mawar merambat untuk pergola atau untuk pagar, mawar untuk menutup tanah, mawar untuk di pot, mawar untuk ditanam bersama bunga lain atau mawar untuk bunga potong ? Mau yang bunganya kecil, sedang atau yang besar? Mau bunga mawar berbunga tunggal atau berkelompok?  
Bila anda baru pertama kali menanam mawar sebaiknya pilih tanaman mawar yang sudah jadi di pot, berumur minimal 2 tahunan untuk mengurangi resiko gagal. Pilih tanaman dengan percabangan minimal 3 cabang utama. Terkadang dijual mawar murah / discount yang cabangnya kecil. Sebaiknya hindari karena mawar yang diobral biasanya dari grade dengan kwalitas kacangan. Tidak akan menghasilkan bunga yang maksimal dalam waktu yang lama.

Warna Warni Jenis Bunga Mawar
Cara Menanam Mawar
Bunga Mawar seperti halnya tanaman hias lain memerlukan tanah yang subur,  paling bagus yang diberi kompos atau humus.  Pilih lokasi yang terkena matahari langsung, tidak banyak terpaan angin.    Mawar memerlukan penyinaran matahari   minimal 6 jam perhari untuk menghasilkan bunga yang banyak dan terus menerus.   Mawar tidak suka tanah yg  liat atau tanah yg  becek, pilih lokasi yang airnya tidak tergenang / stag.    Bila tanahnya terlalu liat campur dengan kompos / humus dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

Rose madame-pierre-oger
Buat lobang dengan kedalaman minimal 50 cm.  Isi dengan tanah subur, dan pupuk organik atau pupuk khusus untuk mawar dan untuk tanah liat atau tanah berpasir, campur tanah : kompos : pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1.   Jarak antar tanaman tergantung jenis mawar yg anda tanam.    Bila anda menanam mawar penutup tanah maka jarak antar mawar sekitar 30 cm.  Kalo mawar untuk pergola memerlukan jarak 1m bahkan 2 m tergantung jenis mawar.  Mawar untuk pagar atau bunga potong biasanya berjarak tanam 50 – 60cm.
Saat awal tanam, mawar perlu disiram setiap hari dengan banyak, disiram hanya pada tanahnya, pilih penyiraman saat pagi hari atau sore hari di mana tidak ada lagi matahari.  Ingat hanya tanahnya saja jangan daunnya.  Pada saat musim berbunga mawar juga memerlukan banyak air, sirami dengan melimpah.  Bila sudah berumur 2 tahun di taman anda, frekwensi penyirama sudah bisa dikurangi menjadi 4 hari sekali, tapi teteup setiap kali disiram harus sampai tanahnya benar benar basah sampai ke akar.
Merawat Tanaman Mawar

Agar bunga mawar berbunga banyak dan kontinyu, lakukan beberapa hal penting berikut :
* Beri Makan dan minum secara teratur. Makanan berupa pupuk khusus tanaman mawar atau jika tidak ada beri kompos atau humus.  Pemupukan dilakukan menjelang musim semi atau kalo di indonesia saat akhir musim hujan, menjelang musim semi.
Beri makan lagi setiap 2 bulan selama periode berbunga.  Saya biasa menggunakan pupuk organik khusus mawar, terkadang juga kotoran sapi dan kotoran ayam yg sudah jadi (sudah kering dan terkomposisi / bukan yg masih baru).
Beri minum yg banyak sesuai yg sudah saya tulis di atas.
* Gemburkan tanah dan cabut gulma / tanaman liar.  Saat ini saya sudah tidak lakukan trik ini lagi, diganti dengan mulching.
Mulching adalah tindakan menutupi tanah di bawah pohon mawar dengan bahan organik.  Bahan organik ini bisa berupa cacahan kulit pohon, cacahan daun2an,   potongan rumput yg dipangkas, jerami, potongan sayuran buangan dari dapur.  Mulching ini menghindari tumbuhnya tanaman liar, mengurangi frekwensi penyiraman karena kelembaban tanah terjaga, bahan2nya akan terlomposisi dan menjadi    humus yang bagus untuk tanaman.  Mulching di musim dingin menjadi pelindung untuk mawar dari terpaan salju dan hawa dingin.
* Memangkas Mawar.

Rosier Tiges
Pemangkasan mawar tergantung jenis mawar.  Mawar antik / mawar kuno gak boleh dipangkas pada musim semi karena mawar jenis ini bunganya dihasilkan dan cabang2 yg dihasilkan dari tahun sebelumnya.  Kalo dipangkas pada musim semi maka bunga yg dihasilkan akan sedikit atau malah tidak berbunga sama sekali.
Mawar merambat / climbing rose / rosier grimpant pada 2 tahun pertama tidak boleh dipangkas karena akan membuat tanaman itu tidak menghasilkan cabang2 yang panjang dan merambat.  Pangkas atau buang cabang yg kering, yang mengarah ke dalam tanaman dan ranting yang bunganya telah layu.  Buang juga ranting dengan daun yang menguning.
Lebih jauh tentang pemangkasan mawar akan saya tuliskan tersendiri di waktu yang akan datang.
* Mencegah dan mengobati penyakit mawar
Bila tanah subur dan lobang tempat tanam dibuat dalam, maka mawar akan jarang sakit.  Penyakit yang umum pada mawar adalah Marsonia (bercak hitam), Oidium dan karat daun.  Bila itu terjadi saya hanya memberi makan tanaman, dan membuang daun2 yang sakit (dipotong, dikumpulkan dan dibakar).  Untuk pencegahan saya menyemprotkan cairan preles (bahan organik).
Hama mawar berupa kutu daun(di Prancis disebut puceron), yang memakan pucuk muda dan kuncup bunga.  Saya atasi dengan memencet kutu tsb.  Kalo kebanyakan biasanya saya pake campuran air savon de marseille (sabun marseille yaitu sabun organik) dan sesendok minyak sayur / olive oil).  Saya semprotkan cairan ini dan selang 3 hari kemudian disemrotkan lagi untuk mematikan kutu2 yang masih tersisa.

* Membuang “Gourmand”.
Pada tanaman mawar yang dimenggunakan teknik grafting, terkadang muncul tunas yang keluar dari batang bawah.  Di Prancis tunas ini di sebut Gourmand.  Kita bisa mengenali gourmand ini karena bentuk dauannya yang kecil, berbeda dengan daun mawar yang dipakai sebagai batang atas.  Buangi dan matikan gourmand itu karena kalo dibiarkan akan mendominasi mawar dan mematikan mawar batang atas.
Mungkin bingung ya, gini penjelasannya:  Mawar teknik grafting (orang di Indonesia sering nyebut sebagai mawar cangkokan) terdiri dari 2 bagian, batang bawah adalah mawar liar untuk perakaran yang kokoh dan tanaman yang kuat dan batang atas berupa mawar yg menghasilkan bunga yang indah.  Bila tunas dari batang bawah dibiarkan tumbuh dan berkembang, maka ia akan mendominasi tanaman dan akhirnya batang atas yg menghasilkan bunga indah tidak berkembang dan akhirnya mati.
Mudah mudahan dengan memilih jenis mawar yang tepat, mengikuti tips menanam dan merawat mawar anda akan memiliki taman mawar yang indah dan berbunga lebat dan kontinyu.  Di waktu yang akan datang saya akan menulis secara lebih terperinci tentang menanam mawar, memindahkan mawar, memperbanyak mawar dengan stek dan grafting dan tips budidaya mawar lainnya.
Read more »»  

Rabu, 13 Februari 2013

CARA MEMBUAT PESTISIDA ALAMI

Haiii...selamat pagi,,,selamat siang,,selamat malam......buat para blogger sejati.....hari ini saya akan memberikan info untuk para pecinta pertanian dan perkebunan yang sulit mendapat kan pestisida kimia ataupun yang gx mampu membeli pestisida kima karna terlalu mahal....nah..ternyata ada juga pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami.ini dia bahan-bahan yang bisa di buat pestisida sebagai berikut:


1. NIKURAK (mahoni, tembakau dan daun jarak)
a. Bahan-bahan
1. Biji mahoni : 300 gram
2. Tembakau : 100 gram
3. Daun jarak : 1 kg
4. Air : 6 ltr
b. Cara membuatnya
1. Biji mahoni digiling/ditumbuk halus.
2. Daun jarak dan tembakau direbus dengan air sampai mendidih, angkat dan dinginkan. Campurkan mahoni yang sudah ditumbuk halus aduk hingga rata, kemudian diamkan selama 24 jam, lalu saring.
3. Jika larutan ingin disimpan, maka pencampuran dilakukan pada saat akan digunakan.
c. Dosis :
30 cc larutan pestisida organic ini bias digunakan untuk satu tangki sprayer (+/- 15 liter).
Semprotkan ke lahan yang terkena hama pada waktu pagi atau sore hari. Ulangi tiap 4 hari sekali.
d. Sasaran OPT
Ulat grayak : pada tanaman bawang merah, bawang putih, kedelai, jagung, kacang tanah, kacang panjang, kubis dan sawi
Ulat penggulung daun dan perusak daun pada tanaman padi.
e. Hasil pencapaian
1. Pestisida NIKORAK bersifat racun kontak, dan hama yang terkena secara langsung , tingka kematiannya tinggi.
2. Populasi hama turun drastic dan timbulnya lama
3. Keluhan sampingan tidak ditemui, pada waktu setelah penyemprotan.
2. GACASI (gadung, cabe merah dan daun sirih)

a. Bahan-bahan
1. Gadung : 4 kg
2. Cabai merah : 2 on
3. Daunsirih : 2 kg
4. Air : 15 ltr
b. Cara membuatnya
1. Gadung, cabai dan daun sirih digiling halus dan campurkan dengan rata
2. Tambahkan air, aduk sampai rata dan disaring, air ramuan merupakan induk pestisida.
c. Penggunaan
14 liter air dicampur dengan pestisida 250 cc (1 gelas), semprotkan ke lahan pada waktu pagi/sore hari, ulangi 4-5 hari sekali.
d. Sasaran OPT
Penggerek batang, wereng, walang sangit, thrip, aphia, serangga kecil lainnya.
e. Hasil pencapaian
Sama dengan NIKORAK

hemmmbbb....oke jd gimana mw mencoba??
silahkan copy paste aja lalu praktekan di rumah..

:-D
sampai ketemu di sekmen berikutnya yah.......oke.
Read more »»  

CARA MEMBUAT KOMPOS ORGANIK

Haiii sahabat blogger....hari ini saya akan membahas bagaimana cara membuat Kompos Organik.....
lumayan lah kan untuk menekan ongkos pupuk dalam merawat tanaman juga bisa di jual sebagai tambagan keuangan rumah tangga.kompos ini terbuat dari sisa-sisa sayuran rumah tangga seperti sisa kulit buah,sisa batang sayuran dll....
Ini bahan yang kita butuhkan:

  1. Wadah drum, ember plastik atau gentong
  2. Wadah diberi lubang didasarnya untuk pertukaran udara
  3. Bahan sampah yang dipotong 2 – 4 cm
  4. Mikroorganisma pengurai sebagai aktivator. Contohnya EM-4, Starbio, Temban. Bahan-bahan ini bisa diganti dengan kompos dari tumbuh-tumbuhan.
  5. Air
  6. Alat pengaduk.
Cara membuat :
  1. Bahan sampah dimasukkan didalam wadah selapis, kemudian ditambahkan kompos atau mikroorganisma pengurai
  2. Lakukan terus menerus selapis demi selapis sampai wadah penuh
  3. Disiram dengan air secara merata
  4. Pada hari ke 5 -7, media dapat diaduk-aduk. Pengadukan diulang setiap lima hari dan dihentikan sampai sampah menjadi hitam dan hancur.
  5. Sampah telah berubah menjadi kompos.

Catatan :
Pengaturan suhu merupakan faktor penting dalam pengomposan. Salah satu faktor yang sangat menentukan suhu adalah tingginya tumpukan. Tumpukan lahan yang terlalu rendah akan berakibat cepatnya kehilangan panas. Ini disebabkan tidak adanya cukup material untuk menahan panas yang dilepaskan sehingga mikroorganisma tidak akan berkembang secara wajar. Sebaliknya bila timbunan terlalu tinggi, akan terjadi kepadatan bahan organic yang diakibatkan oleh berat bahan sehingga suhu menjadi sangat tinggi dan tidak ada udara di dalam timbunan. Tinggi timbunan yang memenuhi syarat adalah 1,2 – 2,0 meter dan suhu ideal selama proses pengomposan adalah 40 derajat-50 derajat C.
Untuk mempercepat terjadinya proses pengomposan, maka pH timbunan harus diusahakan tidak terlalu rendah. Namun, pH timbunan yang rendah dapat dicegah dengan pemberian kapur, abu dapur atau abu kayu.
Bahan mentah yang baik untuk penguraian atau perombakan berkadar air 50 – 70 %. Bahan dari hijauan biasanya tidak memerlukan tambahan air, sedangkan cabang tanaman yang kering atau rumput-rumputan harus diberi air saat dilakukan penimbunan. Kelembaban timbunan secara menyeluruh diusahakan sekitar 40 – 60 %.
Pada saat pengomposan akan timbul asap dari panas yang dikeluarkan. Hal ini akan mengakibatkan timbunan bahan menjadi kering. Agar hal ini dapat diketahui sedini mungkin, ke dalam timbunan perlu ditancapkan bambu panjang.


Bahan dan Alat:
1 liter bakteri
5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan sisa dan jangan menggunakan daun dari pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus, damar, nimba, dan yang sulit lapuk seperti jato, bambu, dan lain-lainnya)
0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya
1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih salah satu) dan dicairkan dengan air
30 kg kotoran hewan
Air secukupnya
Ember/gentong/drum yang dapat ditutup rapat
Cara Pembuatan:
Kotoran hewan dan daun-daun hijau dimasukkan ke dalam ember.
Cairan gula dan terasi dimasukkan ke dalam ember.
Larutkan bakteri ke dalam air dan dimasukkan ke dalam drum, kemudian ditutup rapat.
Setelah 8-10 hari, pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah dapat dibuka.
Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk disimpan/digunakan.
Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan sekitar 1 sampai 2 liter, tambahkan air, terasi, dan gula dengan perbandingan yang sama. Setelah 8-10 hari kemudian bakteri sudah berkembang biak lagi dan siap digunakan. Demikian seterusnya.
Kegunaan:
Mempercepat pengomposan dari 3-4 bulan menjadi 30-40 hari.
Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot, apabila tanah sudah diberi kompos (subur), tetapi apabila tanah kurang subur/tandus, penggunaan langsung sebagai pupuk tidak dianjurkan.
Pupuk cair (larutan bakteri) ini tidak diperbolehkan untuk dicampur dengan bakteri lain, terutama bahan kimia atau bahan untuk pestisida lainnya seperti tembakau.
 
 oke sahabat blogger trimakasih atas perhatian nya semoga bermanfaat yah infonya.bye ketemu di pembahasan berikutnya.

by:Dede erwani.
Read more »»